Kamis, 04 April 2019

Real Madrid Pastikan Raphael Varane Tidak DijualReal Madrid Pastikan Raphael Varane Tidak Dijual



BERITAKIUKIU - Raphael Varane Tidak Dijual - Direktur Real Madrid, Emiliano Butragueno turut memberikan tanggapan terkait masa depan Raphael Varane. Butragueno menegaskan bahwa timnya sama sekali tidak berminat untuk menjual sang bek di musim panas nanti.

Bek 25 tahun itu belakangan ini ramai diberitakan akan meninggalkan Real Madrid. Ia dikabarkan ingin mencari tantangan baru dalam karirnya setelah memenangkan hampir seluruh trofi mayor bersama Los Blancos.

Varane dikabarkan tengah menjalin kontak dengan beberapa tim papan atas Eropa. Salah satu tim yang dirumorkan menjadi tujuan berikutnya adalah Manchester United.

Namun Butragueno menegaskan bahwa timnya tidak akan menjual sang bek dalam waktu dekat. "Varane adalah pemain yang sangat sangat penting bagi kami," ujar Butragueno kepada Goal International.

Sosok Krusial


Butragueno menilai bahwa Varane merupakan fondasi tim Real Madrid untuk beberapa tahun ke depan. Untuk itu ia dan pihak Madrid sama sekali tidak berencana untuk menjual sang bek.

"Dia sudah berada di klub ini untuk waktu yang cukup lama. Dia juga sudah memberikan banyak hal bagi kami dan ia masih akan berkontribusi besar bagi tim kami."

"Kita akan lihat bagaimana masa depannya nanti. Namun dia adalah pemain Real Madrid dan dia ingin tetap menjadi pemain kami."

Tidak Dapat Restu


Senada dengan Butragueno, pelatih El Real, Zinedine Zidane juga tidak merestui kepergian Varane. Ia menilai bek Timnas Prancis itu masih dibutuhkan oleh skuat Los Blancos saat ini.

"Saya tidak ingin dia pergi dan tidak ada satupun dari tim ini yang ingin dia pergi. Dia masih muda dan disa sudah berada di sini selama delapan tahun dan ia bermain dengan sangat baik untuk kami."

"Dia sama sekali tidak mengatakan apapun terkait keinginannya untuk pergi. Namun saya tidak tahu lagi jika kalian [Media] mengetahui sesuatu yang tidak saya ketahui." tandasnya.

Tidak Seperti Bonucci, Kapten Juventus Bela Moise Kean



BERITAKIUKIU - Kapten Juventus Bela Moise - Jika Leonardo Bonucci sempat melayangkan kritikan terhadap rekan setimnya sendiri, Moise Kean, tidak demikian dengan Giorgio Chiellini. Kapten Juventus tersebut malah terus menegaskan dukungannya kepada pemain berumur 19 tahun tersebut.

Seperti yang diketahui, Moise Kean beserta Blaise Matuidi dan Alex Sandro sempat mendapatkan ejekan bernada rasis dari pendukung Cagliari. Sang wonderkid membalasnya dengan selebrasi provokatif usai mencetak gol kedua Juventus di menit ke-85.

Ejekan penggemar Cagliari lantas semakin menjadi-jadi setelah mendapatkan reaksi yang kurang menyenangkan dari Kean. Bahkan wasit sempat menghentikan pertandingan sementara karena tindakan fans tuan rumah telah melewati batas.

Chiellini Membela


Usai pertandingan, beragam dukungan menghampiri Kean yang berani pasang badan untuk menentang serbuan bernada rasis itu. Namun di tengah-tengahnya, suara sumbang justru datang dari Leonardo Bonucci yang notabene merupakan rekan setim Kean.

Kritikan Bonucci menyasar kepada selebrasi Kean yang dianggap tak perlu, dan menunjuk selebrasi tersebut sebagai penyebab mengapa ia mendapat perlakuan rasis. Tapi di mata Chiellini, sikap Kean tidak masalah sama sekali.

"Sekarang kekhawatiran saya adalah Moise diserang untuk hal yang tidak seharusnya. Dia bukan seorang provokator. Ia hanya melakukan satu hal: mencetak gol. Titik," tutur Chiellini kepada Tuttosport.

"Selebrasinya dalam diam, tanpa melakukan sesuatu secara khusus. Dia tidak salah dan bagi saya, dia adalah wajah yang bagus dari sepak bola Italia," lanjutnya.

Kean Tidak Salah


Chiellini pun sampai harus menyaksikan tayangan ulang untuk membuktikan apakah Kean memang melakukan kesalahan dalam selebrasinya atau tidak. Dan jawaban yang ditemukan oleh bek berumur 34 tahun tersebut tetap sama: Kean tidak salah.

"Saya harus jujur: kami tidak begitu paham apa yang terjadi. Saya harus meninjau ulang dari rekaman video untuk menyadari bahwa Kean tidak melakukan kesalahan apapun, melakukan selebrasi dalam diam," tambahnya.

"Satu-satunya kesalahan yang Kean perbuat adalah melakukan diving karena itu bukan sikap yang benar: Dia berhasil lolos dan melihat sentuhan yang tak pernah ada," sambungnya.

Saking parahnya kasus rasisme tersebut, Chiellini bahkan sampai terkejut melihat Blaise Matuidi marah. "Dia tak pernah kehilangan kesabaran dan melihatnya begitu marah membuat saya terkejut," tutupnya.

Perkara Kean, Mantan Juventus Semprot Bonucci



BERITAKIUKIU - Mantan Juventus Semprot Bonucci - Meski telah mengklarifikasi perkataannya, namun rundungan kritikan yang tertuju kepada Leonardo Bonucci tetap tak terbendung. Kali ini, ungkapan kemarahan dari mantan bek Juventus, Lilian Thuram, menyasar kepadanya.

Bonucci membuat komentar kontroversial dengan mengatakan bahwa Moise Kean mengundang ejekan rasis dalam laga melawan Cagliari di pekan ke-30 Serie A, Rabu (3/4) dini hari kemarin. Salah satu yang dianggap sebagai biang masalah adalah selebrasinya.

Setelahnya, pemain berumur 31 tahun itu mengklarifikasi pernyataan yang terlanjur terlontar itu. Dengan mengkritik Kean, bukan berarti dirinya sepakat dengan sikap rasis yang ditunjukkan oleh penggemar Cagliari di sepanjang pertandingan.

Semprot Bonucci


Namun tak ada kata maaf dari Lilian Thuram. Sosok yang pernah jadi palang pintu Juventus selama lima musim itu tak bisa membendung amarahnya saat ditanya tanggapan mengenai komentar kontroversi mantan pemain AC Miln tersebut.

"Pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan kepada Bonucci adalah: Apa yang Kean lakukan hingga ia pantas mendapatkan perlakuan seperti itu?" tutur Thuram kepada Le Parisien.

"Bonucci tak pernah mengatakan bahwa mereka [fans Cagliari] salah tapi lebih kepada Kean, yang dianggap mencari-carinya. Itu seperti saat seorang perempuan diperkosa lalu seseorang membicarakan soal cara ia berpakaian," lanjutnya.

"Bonucci tidak bodoh, tapi dia memilki gagasan soal sosialitas tertentu dan niatnya sangatlah memalukan," sambungnya.

Pihak Berwenang Tak Peduli


Thuram beranggapan bahwa kasus rasisme yang marak terjadi di Italia sudah harus segera dihentikan. Yang ia sayangkan adalah pihak berwenang tak pernah menunjukkan keseriusan untuk menyudahi tindakan kurang menyenangkan tersebut.

"Setiap kali seseorang berkata bahwa pertandingan berikutnya akan dihentikan jika itu terjadi, nyatanya tak pernah terwujud," tambahnya.

"Saya melihat pihak berwenang dalam sepak bola tidak peduli. Bila itu telah menjadi sebuah masalah, rasisme seharusnya sudah terhenti. Tim seharusnya meninggalkan lapangan dan sebuah solusi akan ditemukan," tandasnya.

Khusus di Sardegna Arena sendiri, yang merupakan markas Cagliari, Miralem Pjanic berkata bahwa tindakan rasisme telah terjadi selama dua tahun berturut-turut. Kejadian pertama menyasar ke gelandang Juventus lainnya, Blaise Matuidi.

Panaskan Rumor ke Liverpool, Gotze Akui Jalani Komunikasi Intensif dengan Klopp



BERITAKIUKIU - Gotze Akui Jalani Komunikasi - Rumor mengenai kepindahan Mario Gotze ke Liverpool semakin membara dengan perkataan sang pemain sendiri baru-baru ini. Ia mengakui bahwa dirinya tengan menjalin komunikasi intensif dengan pelatih The Reds, Jurgen Klopp.

Klopp sendiri merupakan salah satu sosok yang menemukan talenta besar dalam diri Gotze saat masih menukangi Borussia Dortmund di tahun 2009 silam. Selama diasuh olehnya, Gotze mencatatkan total 116 penampilan dan mencetak 31 gol di semua kompetisi.

Kebersamaan Gotze dan Klopp tandas di tahun 2013, setelah sang pemain menambatkan hatinya pada klub rival Dortmund, Bayern Munchen. Pada tahun 2016 kemarin, ia angkat kaki dari Allianz Arena demi kembali memperkuat Dortmund.

Berkomunikasi dengan Klopp


Masa depan Gotze belakangan ini dipertanyakan seiring dengan berkembangnya rumor soal kedekatannyaa dengan Liverpool. Bahkan, pemain berumur 26 tahun tersebut tak menampik bahwa dirinya tengah menjalin hubungan dengan Klopp.

"Dia [Klopp] tahu bahwa saya ingin meninggalkan Bayern. Tentu saja, kami berbincang. Dia mengenal saya dengan sangat baik dan saya selalu mencari tantangan baru," tutur Gotze kepada Bild.

"Saya sering berbicara kepada Klopp. Dia yang memabwa saya ke tim utama saat masih berumur 17 tahun dan dia membuat semuanya jadi mungkin. Kami tak pernah berhenti berbicara," lanjutnya.

Soal Rivalitas Klopp-Guardiola


Sewaktu membela Bayern Munchen, Gotze sempat merasakan pengalaman dilatih oleh pelatih kawakan seperti Josep Guardiola. Pelatih asal Spanyol itu sendiri sedang menjadi rival terberat Klopp dalam perburuan gelar Premier League musim ini.

Sebagai sosok yang pernah merasakan pengalaman dilatih oleh kedua pelatih tersebut, Gotze pun ditanya soal siapa yang terbaik di antara keduanya. Ia mengaku kesulitan untuk menjawabnya, sebab kedua pria tersebut sulit untuk dibandingkan olehnya.

"Mereka sulit untuk dibandingkan karena mereka mengejar filosofi yang berbeda. Faktanya adalah keduanya sangatlah sukses," tambah Gotze.

"Saya bersyukur pernah bekerja dengan dua pelatih luar biasa itu. Saya ingin menyaksikan pertandingan antara kedua tim sesering mungkin, persaingan gelar Premier League sangatlah menarik," tandasnya.

Tak Kunjung Digaet MU, Harry Maguire Diminta Bersabar



BERITAKIUKIU - Harry Maguire Diminta Bersabar - Kedekatan antara Manchester United dengan bek Leicester City, Harry Maguire, hingga sekarang masih berupa rumor belaka. Sebelum itu terjadi, Robert Huth selaku mantan bek The Foxes memintanya untuk mengumpulkan pengalaman sebanyak mungkin.

Nama Maguire sudah disebut-sebut sejak bursa transfer musim panas kemarin, seiring dengan kebutuhan Jose Mourinho akan tambahan stok pemain bertahan. Namun hingga bursa transfer ditutup, Harry Maguire tetap berstatus sebagai pemain Leicester.

Rumor mengenai kedekatan Manchester United terhadap pemain reguler Timnas Inggris itu sempat meredup. Namun belakangan ini kembali mencuat lantaran masalah lini belakang MU diyakini belum tuntas sepenuhnya.

Mungkin Akan Tinggalkan Leicester


Beberapa waktu lalu, Maguire telah mengucapkan janji setianya kepada Leicester City. Namun perkataan tersebut, diyakini Huth, tidak memberikan efek apapun jika klubnya yang menghendaki sang pemain hengkang.

"Bila anda adalah Leicester dan anda mendapatkan uang yang ditawarkan, berat untuk berkata tidak," tutur Huth kepada Daily Star.

"Saya ingin melihatnya di Leicester, tapi Manchester United sulit untuk ditolak - baik dari segi finansial maupun potensi untuk meraih gelar," lanjutnya.

Cari Pengalaman


Huth percaya bahwa kepergian Maguire ke Manchester United, atau tim besar lainnya, sangat sulit untuk dihindari. Namun sebelum itu, ia berharap Maguire bisa mendulang pengalaman sebanyak-banyaknya bersama Leicester City sebelum kemudian angkat kaki.

"Bersama [Brendan Rodgers], untuk bertahun-tahun berikutnya, saya pikir klub hanya akan berjalan satu arah. Meraih gelar bukan tujuan mereka, tapi saya berkata kepadanya untuk bermain sebanyak 100 pertandingan lagi untuk Leicester," tambahnya.

"Jadi bek yang layak dengan torehan permainan dalam kantong anda, dan semua akan mengenal anda sebagai sosok besar di kota ini. Saat anda pindah ke klub besar, rasanya akan terasa lebih mudah," tandasnya.

Usai Amien Rais Bersaksi, Ratna Sarumpaet Minta Maaf Sudah Buat Susah



BERITAKIUKIU - Ratna Sarumpaet Minta Maaf - Sidang kasus kebohongan dengan terdakwa Ratna Sarumpaet kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Saksi yang dihadirkan adalah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.

Dalam kesaksiannya, Amien menceritakan awal mula mendapatkan kabar Ratna telah dianiaya, kemudian bertemu Prabowo, dan menyadari aktivis perempuan itu telah membuat kebohongan.

Sebelum hakim menutup sidang, Ratna yang diberikan kesempatan berbicara mengucapkan permohonan maaf pada mantan Ketua MPR itu.

"Saya minta maaf Pak Amien. Saya benar-benar minta maaf," kata Ratna, Kamis (4/4).

Setibanya di Mapolda Metro Jaya, sebelum kembali ke ruang tahanan Ratna kembali memohon maaf atas tindakannya berbuat kebohongan.

"Minta maaf lah bikin susah orang. Minta maaf karena dia termasuk orang yang ikut saya susahin," kata Ratna.

Dia memastikan apa yang disampaikan Amien Rais adalah fakta kejadian yang sebenarnya.

Selain Amien Rais seorang polisi juga bersaksi di persidangan. Namun kesaksian polisi tersebut ogah dia komentari.

Pada persidangan berikutnya, masih dihadirkan saksi-saksi. Ratna menyebut anaknya juga masuk daftar saksi namun waktunya belum diketahui.

"Karena dia punya plain untuk jadi saksi jadi mereka nggak hadir. (Kapan?) Nggak tahu," tegas Ratna.

Vanessa Angel Pernah Tolak Ajakan Makan Seorang Menteri, Minta Langsung Ngamar



BERITAKIUKIU - Vanessa Angel Pernah Tolak - Artis Vanessa Angel, ternyata pernah menolak tawaran untuk menemani seorang menteri. Meski, tawaran tersebut, hanya sebatas mimican alias mimik-mimik cantik.

Penolakan Vanessa ini terkuak dalam surat dakwaan muncikari Intan Permatasari Winindya Chasanovri alias Nindy, yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Winarko. Surat dakwaan dibacakan dalam sidang lanjutan kasus prostitusi online dengan terdakwa Nindy di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (4/4).

Dalam dakwaan jaksa diceritakan perkara ini berawal dari pertemuan Rian Subroto dengan Dhani (DPO) di Cafe Delight Lumajang pada awal Desember 2018 lalu.

Kepada Rian, Dhani menawarkan bisa mencarikan artis wanita atau selebgram untuk diajak kencan dalam artian berhubungan badan atau seks.

Rian pun tertarik tawaran tersebut. Selanjutnya pada 23 Desember 2018 terdakwa dihubungi oleh saksi Tentri Novanta melalui telepon yang menanyakan apakah artis yang bernama Vanessa Angel bisa diajak untuk menemani kliennya yang katanya seorang menteri untuk diajak dinner atau mimican (mimik mimik cantik).

"Tentri Novanta melalui telepon yang menanyakan apakah artis yang bernama Vanessa Angel bisa diajak untuk menemani kliennya yang katanya seorang menteri untuk diajak dinner atau mimican," tambahnya.

Kemudian terdakwa menghubungi temannya yang bernama Fitriandri pemilik Vitly Management. Kepada terdakwa, Fitriandri mengatakan bahwa Vanessa Angel maunya langsung ngamar atau menemani di dalam kamar atau booking out (BO).

"Disebut pula harga yang dipatok apabila ingin memboking Vanessa, yaitu Rp 60 juta untuk short time ditambah tiket pesawat pulang pergi kelas bisnis dengan membawa asisten, DP setengah harga dan dilunasi saat pesawat landing," ujar jaksa Winarko saat membacakan surat dakwaan.

Hal itu oleh terdakwa disampaikan ke Tentri dan langsung disetujui. Selanjutnya pada 3 Januari, Tentri mengirim uang senilai Rp 20 juta ke rekening terdakwa dan oleh terdakwa langsung diteruskan ke rekening Fitriandri bersamaan bukti booking tiket pesawat pulang pergi Surabaya- Jakarta.

Pada tanggal 5 Januari 2019, Tentri mentransfer lagi uang senilai Rp 42,5 juta ke rekening terdakwa untuk pelunasan booking Vanessa. Bahwa selanjutnya pada tanggal 5 Januari 2019, Vanessa dan Rian ditangkap oleh petugas Polda Jatim yang saat itu berada di dalam kamar hotel Vasa, Jalan HR Muhammad 31 Surabaya.

Terdakwa mengetahui kabar penggerebekan kasus prostitusi itu pada sore harinya, melalui kabar dari Fitriandri. Terdakwa berhasil ditangkap pada 16 Januari 2019 saat sedang berada di rumah kontrakan di Cluster Serua Mansion Nomor 14 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.

"Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," ujar jaksa membacakan dakwaan.

Usai dakwaan dibacakan, majelis hakim yang diketuai Dwi Purwadi akhirnya menutup sidang dan melanjutkan kembali pada pekan depan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Sayangnya, Nindy melalui kuasa hukumnya Gaus Hadiman enggan berkomentar terkait dengan dakwaan yang dibacakan.

"Nanti saja," ujarnya menolak berkomentar .

Australia Pangkas Dana Bantuan Pembangunan ke Indonesia



BERITAKIUKIU - Australia Pangkas Dana Bantuan - Pemerintah Australia kembali memangkas dana bantuan untuk pembangunan Indonesia dalam RAPBN 2019/20. Total dana bantuan yang tahun lalu senilai USD 331,3 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun menjadi USD 298,5 juta.

Bantuan yang disebut Official Development Assistance atau ODA itu tercantum dalam RAPBN yang disampaikan Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg untuk dibahas di parlemen pekan ini.

Khusus untuk Indonesia, diproyeksikan total dana ODA tahun ini senilai kurang-lebih Rp 3 triliun atau terjadi penurunan sekitar 10 persen dibanding tahun anggaran sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, 255,7 juta dolar atau sekitar Rp 2,5 triliun lebih berupa bantuan bilateral yang akan dikelola Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT).

Terkait RAPBN kali ini, DFAT menyatakan meski Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil, namun pembangunan tidak berjalan merata di seluruh daerah.

"Lebih dari 72 juta rakyat Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan menurut standar Bank Dunia 3,2 dolar perhari," tambahnya seperti dikutip dari ABC Indonesia, Kamis (4/4).

Namun demikian Australia, katanya, terus mendukung upaya Indonesia dalam mengatasi ketimpangan, menjaga stabilitas sosial, mempromosikan toleransi dan pluralisme serta mengatasi kekerasan esktremisme.

Dalam keterangan pers bersama, Menteri Luar Negeri Australia Senator Marise Payne dan Menteri Perdagangan Senator Simon Birmingham menyebutkan tetangga Australia di ASEAN telah mengalami transisi dari negara berkembang menuju negara maju.

"Kami menginvestasikan 121 juta dolar Australia untuk menyediakan bantuan teknis ke pemerintah negara-negara ASEAN dalam menangani pembangunan infrastruktur, termasuk menghindari jebakan utang dari negara lain," katanya.

Kedua menteri menambahkan hal itu pada gilirannya akan mendorong permintaan atas produk ekspor Australia serta memfasilitasi barang murah bagi konsumen Australia.

Secara keseluruhan, Australia memotong dana bantuan luar negerinya sebesar 117 juta dolar Australia. Tahun lalu, negara ini menyalurkan bantuan luar negeri sebesar 4,16 miliar dolar Australia ke berbagai negara, sementara tahun ini turun menjadi 4,04 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 40 triliun.

Disebutkan, Pemerintahan PM Scott Morrison kini semakin meningkatkan keterlibatan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk melalui program Pacific Step-Up.

Dari total dana bantuan ODA tahun ini, Pemerintahan Morrison akan menyalurkan 1,4 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 14 triliun untuk negara-negara Pasifik.

Melalui skema fasilitas pembiayaan khusus, negara ini akan membantu pembangunan infrastruktur di negara-negara Pasifik senilai sekitar Rp 20 triliun. Proyek ini akan dimulai pada 1 Juli 2019. Tidak hanya itu, Australia juga berencana memberikan bantuan beasiswa baru bagi mahasiswa dari negara Pasifik.

5 Pemuda Digelandang Satpol PP Saat Asyik Mabuk di Makam Keramat



BERITAKIUKIU - Pemuda Digelandang Satpol PP  - Lima pemuda diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, Jawa Barat. Mereka diamankan di sebuah rumah makan dekat keramat Makam Sumur 7 Beji, tepatnya di Pendopo Kuburan, Kecamatan Beji.

Mereka diduga sedang mabuk di lokasi tersebut. Dari lima orang itu terdapat pasangan suami-istri (pasturi) ikut serta pesta miras bersama temanya yang diciduk Satpol PP Depok.

"Tim Deteksi Dini Satpol PP menindaklanjuti laporan dari masyarakat adanya pemuda pemudi yang mabuk-mabukan mengganggu ketentraman masyarakat," kata Kasat Pol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny, Kamis (4/4).

Pihaknya menyita minuman beralkohol dengan kadar lebih dari 60 persen. "Kami amankan lima anak muda, tiga laki-laki dan dua perempuan. Mereka sedang mabuk di lokasi Makam Sumur 7 Beji," tukasnya.

Sebelumnya, patroli tim deteksi dini Satpol PP berhasil menggrebek warung kelontong pedagang di daerah Kecamatan Pancoran Mas menyimpan puluhan dus berisi miras berbagai merek. "Hasil penggeledahan anggota dipimpin Kasi Dalops Agus berhasil menyita sebanyak 69 dus miras atau setara 828 botol miras berbagai merek masih disegel," tukasnya.

Kemudian kelima pemuda dibawa ke kantor Satpol PP Kota Depok. Pihaknya juga membawa minol yang disita dari warung.

"Pemilik kita data dan ditindak tipiring di Pengadilan Negeri Depok," ungkapnya.

Saat Kecil Pernah Takut Enggak Bisa Kuliah, Alasan Jokowi Buat Kartu Kuliah



BERITAKIUKIU - Alasan Jokowi Buat Kartu - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa di masa kanaknya ia sempat takut tak bisa mengenyam pendidikan tinggi. Kenangan di masa kanaknya itu, jadi salah satu alasan Jokowi bakal mengeluarkan kartu kuliah.

Jokowi menyampaikan kenangannya itu saat kampanye di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (4/4). Ia menegaskan kartu kuliah untuk menjamin warga tak mampu agar dapat mengenyam pendidikan tinggi.

"Dulu saya takut enggak bisa kuliah. Setuju tidak dengan kartu kuliah," kata Jokowi di hadapan massa yang memadati GOR Satria Purwokerto.

Kartu kuliah merupakan perluasan Kartu Indonesia Pintar. Ia mengatakan penganggaran kartu kuliah akan dimulai pada tahun 2020 mendatang.

"Anak-anak dari keluarga pra sejahtera terbantu untuk meneruskan ke pendidikan tinggi," ujarnya.

Pada kunjungannya di sela-sela pemantauan PLTU unit III di Cilacap, 25 Februari kemarin, Kartu Kuliah sempat dikatakan Jokowi bisa digunakan untuk menempuh pendidikan di universitas juga politeknik. Selain itu juga bisa di universitas baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam orasi politiknya saat kampanye terbuka, Jokowi juga menyinggung soal kartu sembako murah. Kartu tersebut agar masyarakat gampang mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga murah.

Rabu, 03 April 2019

Barca Ditahan Imbang Villarreal, Valverde Mengaku Tidak Terkejut



BERITAKIUKIU - Barca Ditahan Imbang Villarreal - Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde menyebut hasil imbang 4-4 kontra Villarreal pada laga lanjutan La Liga 2018/19, Rabu (3/4) dini hari WIB tadi justru bisa membantu Barca dalam perjalanan menuju gelar juara La Liga musim ini. Dia yakin hasil itu bisa membantu timnya untuk menyadari bahwa liga masih panjang dan tidak akan mudah.

Sebelum laga tersebut, Barca unggul 10 poin dari Atletico Madrid di peringkat kedua klasemen sementara La Liga. Blaugrana hanya memerlukan enam kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara lebih cepat.

Meski demikian, Barca justru hanya bisa bermain imbang melawan Villarreal - bahkan nyaris kalah jika tidak dibantu keajaiban Lionel Messi. Kesulitan Barca ini membuktikan bahwa mereka tidak bisa lengah sedikit pun di pekan-pekan akhir La Liga ini.

Belum Juara!


Pada pertandingan tersebut, Valverde memilih mengistirahatkan sebagian pilar Barca seperti Gerard Pique dan Lionel Messi (yang baru bermain di babak kedua). Dia bermaksud memberi pemain-pemain tersebut waktu untuk beristirahat sebelum menghadapi Atletico Madrid pada laga sulit, Minggu (7/4) mendatang.

Meski demikian, keputusan itu tampaknya keliru. Barca kerepotan sepanjang laga dan nyaris kalah. Beruntung ada Messi lagi-lagi membuat keajaiban dengan gol tendangan bebas indah di pengujung laga yang mendongkrak semangat Barca untuk mencuri satu poin.

"[Hasil imbang] ini membuktikan bahwa juara liga tidak diraih dengan mudah. Saya merasa pertandingan ini bisa membantu kami untuk menghadapi apa yang akan datang," ungkap Valverde kepada fourfourtwo.

"Hasil imbang ini sangat berarti, sebab kami sempat kalah dan sekarang kami akan menghadapi laga Sabtu besok [vs Atletico] dengan sensasi yang berbeda setelah come back dengan dua gol di menit-menit akhir."

Tidak Terkejut


Lebih lanjut, Valverde mengakui kesulitan yang dialami Barca itu sebenarnya tidak mengejutkan. Saat ini mereka tiba di tahap terpenting dalam semusim, jadi kesulitan-kesulitan inilah yang harus mereka lewati untuk jadi juara.

"Pada awal pertandingan kami bisa saja membuat skor jadi 3-0 tetapi mereka tim yang berbahaya dan pertandingan berjalan di luar kontrol kami."

"Atletico merupakan lawan yang tidak pernah menyerah. Kami tidak terkejut dan kami akan menemukan kesulitan ini di setiap laga sisa," tandasnya.

Melatih Madrid Membikin Zidane Menderita



BERITAKIUKIU - Madrid Membikin Zidane Menderita - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane mengakui hal tersulit yang harus dia lakukan sebagai pelatih adalah memilih salah satu pemain dan mengabaikan pemain lainnya. Dia berusaha bertindak seadil mungkin, tetapi keadilan merupakan hal yang sulit dalam tim sepak bola.

Zidane baru saja dipercaya menangani kembali Real Madrid jelang akhir musim 2018/19 ini. Dia diminta membangkitkan mentalitas dan performa skuat Madrid di sisa musim ini sekaligus menilai kekuatan skuat untuk melakukan perubahan mulai musim depan.

Madrid tampil begitu buruk musim ini. Jawara Eropa ini tidak berdaya di tiga kompetisi, musim ini harus segera diakhiri dan membangun kembali mulai musim depan. Saat itulah tugas Zidane sebenarnya dimulai.

Sulitnya Membuat Keputusan


Bagi Zidane, mengatakan secara langsung pada pemain bahwa mereka sudah tidak dibutuhkan adalah tugas yang paling sulit. Biar begitu, dia tetap akan bersikap sama seperti yang dia lakukan dalam beberapa musim bersama Madrid: bertindak sejujur mungkin.

"Itulah kehidupan. Meski kami menjuarai tiga atau empat Liga Champions, ada beberapa pemain yang tidak bermain terlalu banyak, tetapi dalam skuat itulah yang selalu terjadi. Jika ada perubahan, saya harus memberi tahu pada pemain bahwa saya tidak membutuhkan dia," tegas Zidane di Realmadrid.com.

"Kita lihat saja akhir musim nanti dan saya akan jujur pada para pemain. Saya tidak akan mengubah cara hidup saya."

Mengakhiri Musim Sebaik Mungkin


Lebih lanjut, meski Madrid sudah tidak berjuang dalam pemburuan trofi di sisa musim ini, Zidane menegaskan target utama mereka adalah mengakhiri musim sebaik mungkin. Dia percaya dengan melakukan itu, skuat Madrid bisa percaya diri menatap musim depan.

"Kami akan berjuang untuk mengakhiri musim sebaik mungkin. Kami ingin melakukannya dengan baik, terlepas dari sisa tim yang kami lawan. Kami ingin mengakhiri musim dengan baik, dengan setinggi mungkin."

"Kami akan melakukan perubahan, tetapi sekarang bukan waktu yang tepat membicarakannya. Akan ada waktu untuk membahas ini," tutup Zidane.

Alisson Tidak Bisa Menemukan Pemain Egois dan Sombong di Skuat Liverpool



BERITAKIUKIU - Alisson Tidak Bisa Menemukan - Kiper Liverpool, Alissom Becker menyampaikan pujian tinggi pada situasi ruang ganti The Reds. Dia mengaku baru pertama kalinya menemukan tim yang sungguh menyatu dan melupakan semua ego dan kesombongan masing-masing. Liverpool sungguh bermain sebagai tim.

Musim 2018/19 ini merupakan musim pertama Alisson bersama Liverpool. Dia didatangkan dengan harapan mampu mendongkrak kekuatan defensif Liverpool dan menuntun mereka menuju gelar juara.

Pembelian Alisson tampaknya keputusan tepat. Terbukti, dia tampil begitu kukuh di bawah mistar gawang The Reds. Alisson langsung memberikan dampak instan pada peningkatan kekuatan pertahanan Liverpool. Dia juga mencatatkan clean sheets paling banyak di Premier League sejauh ini.

Tidak Ada Pemain Egois


Musim ini, Liverpool berada di barisan terdepan dalam pemburuan gelar juara Premier League. Alisson mengaku kagum dengan komitmen dan semangat skuat Liverpool yang semuanya bergerak meraih tujuan yang sama, tidak ada pemain yang egois atau menyombongkan kemampuannya.

"Dalam sepak bola, secara umum bisa ada banyak kesombongan. Beberapa pemain hanya melihat dirinya sendiri dan bisa bertindak egois degan hanya fokus pada hal-hal yang menarik minat mereka," tegas Alisson di Liverpool Echo.

"Di klub ini, saya tidak melihat itu. Saya melihat setiap pemain bekerja untuk tujuan yang sama dan bekerja keras meraih itu."

"Kami memiliki target kami dan kami berjuang mendapatkannya - menjuarai liga dan semua yang kami jalani, juga Liga Champions," lanjutnya.

Tidak Bisa Memilih


Selain di Premier League, Liverpool juga punya peluang melangkah lebih jauh di Liga Champion. Kini mereka sudah mencapai perempat final dan akan menghadapi Porto. Berbekal pengalaman musim lalu, bukan tidak mungkin Liverpool kembali mencapai final musim ini.

"Ini merupakan tim hebat yang selalu fokus pada pertandingan dan tantangan berikutnya. Kami tidak bisa memilih apa yang akan kami kejar - jika boleh kami akan memilih keduanya!"

"Ada dua kompetisi besar. Tentu saja Premier League penting karena sudah lama sejak terakhir Liverpool menjuarainya, tetapi kami akan berjuang di keduanya," tandas mantan kiper AS Roma ini.