Sabtu, 01 Desember 2018

Hasto Sebut Amien Rais Seharusnya Sepaham dengan PDIP Soal Soeharto Guru Korupsi



BERITAKIUKIU - Soal Soeharto Guru Korupsi - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, sedianya mendukung ucapan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah. Hasto menyebut, kalau tokoh reformasi itu pakai hati nurani, Amien setuju memandang Soeharto sebagai guru korupsi. Namun berbeda ceritanya kalau Amien berubah mendukung nepotisme.

"Kalau beliau mau menggunakan hati nurani dan pikirannya tentu saja akan berpihak pada Pak Ahmad Basarah. Kecuali sudah berubah. Kecuali masih mendukung nepotisme," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11).

Amien Rais dan partainya saat ini mendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Bahkan dia menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional.

Amien sendiri dikenal sebagai tokoh reformasi yang menggulingkan rezim Orde Baru Soeharto. Sementara Prabowo adalah mantu Soeharto dan jenderal kepercayaan presiden kedua RI itu.

Sementara itu, PDIP dalam Rakornas bersama para pimpinan partai tingkat provinsi, juga membahas gugatan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto kepada Basarah. Hasto menegaskan kepada para kader untuk membawa semangat anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Isu politik ini menjadi momentum membuka kembali kasus korupsi rezim Orde Baru serta para kroninya. Hasto mengatakan pihaknya, para pegiat antikorupsi, serta dokumen TAP MPR banyak mengusut harta kekayaan Seoharto.

"Ini menjadi sebuah momentum bahkan para pemimpin-pemimpin yang terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan saat itu pun. Saatnya juga membuka harta kekayaannya dari mana asalnya, pak Prabowo berapa triliun kekayaannya itu dari mana beliau. Nah, ini menjadi momentum dengan gugatan dari Partai Berkarya itu," tegas Hasto.

Korupsi Orde Baru kembali diungkit dalam tahun politik ini. Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyebut Soeharto sebagai gurunya korupsi. Hal itu untuk mengomentari pernyataan Prabowo bahwa Indonesia terjangkit kanker stadium empat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar