Sabtu, 03 November 2018

Seorang pria diamankan polisi, diduga lakukan pencabulan dan usaha penculikan



BERITAKIUKIU - Seorang pria diamankan polisi - Lelaki bernama Dominggus alias Minggo (41) babak belur dipukuli warga di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (3/11) malam. Dia diduga pelaku percobaan penculikan dan pencabulan di gang sempit terhadap bocah perempuan usia delapan tahun berinisial Sw yang masih duduk di bangku kelas III SD.

Saat ini, Dominggus diamankan di Mapolrestabes Makassar setelah dilimpahkan dari Polsek Manggala. Wajahnya masih lebam dan bengkak. Untuk melancarkan upaya penyidik dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) lakukan interogasi, sengaja didatangkan orang asal Kabupaten Toraja yang juga asal daerah pelaku ini karena ternyata yang bersangkutan tidak begitu fasih berbahasa Indonesia.

Adapun korban Sw didampingi bapaknya Sb (33) dan ibunya Hd (28) masih sementara diambil keterangannya, Sabtu, (4/11) oleh penyidik dari unit PPA Polrestabes Makassar di selter Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar.

Penyidik unit PPA Polrestabes Makassar, Bripka Kahar menjelaskan, berdasarkan keterangan orangtua korban bahwa kejadiannya pukul 21.00 wita. Korban Sw diminta oleh neneknya untuk beli air mineral yang tidak jauh dari rumah. Saat di depan gang sempit dan buntu, pelaku mendekati korban dengan alasan untuk menanyakan alamat. Korban langsung ditarik paksa masuk ke gang sempit dan gelap di sisi ruko itu lalu meraba tubuh korban.

"Korban meronta dan berhasil lepas lalu lari ke rumahnya dan menyampaikan ke ibunya. Ibunya menuju gang itu dan masih mendapati pelaku. Saat ditanya kenapa bawabawa anak kecil, pelaku menjawab untuk tanya alamat. Tapi ibu korban ini bertanya lagi kenapa tanya alamat ke anak-anak, pelaku tidak bisa menjawab dan berusaha lari. Saat itulah ibu korban ini berteriak hingga warga berdatangan lalu menangkap dan menganiaya pelaku. Karena luka akibat dimassa itu, pelaku dilarikan ke RS Bhayangkara," tutur Bripka Kahar.

Ditambahkan, pihaknya belum menyimpulkan kasus itu apakah dugaan upaya penculikan atau percobaan pencabulan anak di bawah umur karena pengambilan keterangan terhadap pelaku belum maksimal. Belum banyak bicara diperkirakan masih trauma usai dimassa warga. Pengambilan keterangan terhadap korban dan orang tua korban juga belum tuntas.

"Informasi keluarga pelaku bahwa pelaku ini stres atau ada kelainan jiwa, ini akan ditelusuri kebenarannya antara lain mencari surat keterangan medis yang bisa membenarkan hal itu. Pelaku ini tinggal di jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya yang jaraknya sangat jauh dari lokasi TKP. Ini juga salah satu yang akan diselidiki, kenapa bisa pelaku berada di TKP di Kecamatan Manggala. Juga ditemukan segepok uang milik pelaku yang disita, kondisinya sangat rapi. Kalau dia orang ada kelainan jiwa, tidak mungkin sususan uang itu begitu rapi," kata Bipka Kahar.

Sb, bapak dari korban Sw juga mempertanyakan keberadaan uang yang ditemukan di saku celana pelaku. Kata dia, biasanya kalau orang kelainan jiwa, uang itu akan diremas. Tapi ini kondisinya rapi sehingga dicurigai uang itu pemberian seseorang jika misalnya tujuan pelaku menyeret putrinya masuk gang sempit itu untuk menculik.

"Tapi itu juga, kalau memang mau menculik, kenapa pelaku tidak gerak cepat. Malah tinggal di tempat setelah putri saya berhasil lepas setelah meronta. Kami harap polisi bisa segera menulusuri kasus ini," tutur Sb saat ditemui di selter P2TP2A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar