Minggu, 14 Oktober 2018

Saran Noe 'Letto' ke Ma'ruf Amin soal antisipasi hoaks di media sosial


BERITAKIUKIU - antisipasi hoaks di media sosial - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin, menyambangi Emha Ainun Nadjib di Rumah Maiyah, Yogyakarta hari ini. Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Cak Nun itu sempat mendoakan Kiai.

"Mari beliau kita doakan. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan yang terbaik bagi beliau," kata Cak Nun, Minggu (14/10)

Dia juga memohon agar ikhtiar Kiai Ma'ruf diberikan kemudahan. "Kalau tidak baik, Engkau tidak berikan. Kalau terbaik, Engkau berikan," ujarnya.

Tak hanya itu, Cak Nun berharap agar jalan Ma'ruf bisa dibimbing oleh orang-orang baik.

"Dan jangan biarkan beliau sendiri. Jadikanlah malaikat-malaikat dan orang-orang yang terbaik yang memiliki beliau, menemani beliau, yang memberikan pertimbangan beliau, dan memberikan sumber-sumber kebijaksanaan," ungkap Cak Nun.

Bukan hanya Cak Nun yang sempat memberikan doa dan masukan untuk Kiai Ma'ruf. Putranya, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau dikenal dengan Noe Letto, juga membicarakan apa yang dirasakan generasi muda dan milenial, dewasa ini. Salah satunya potensi perpecahan dan konflik akibat berbagai rumor yang masif di media sosial.

"Saya sebagai anak muda mengalami kebingungan di ruang sosial media, perpecahan sangat kelihatan," jelas Noe.

Salah satu pemicunya, menurut Noe, karena para pengguna media sosial selalu kesulitan untuk menemukan sumber informasi utama. Kebanyakan malah mengkonsumsi rumor yang disebar dan dibalas dengan rumor lainnya.

"Jangan mudah menyalahkan orang lain. Namun beri lah kepada rakyat supaya melihat segala sesuatu dengan jernih dengan sumber-sumber primer," terangnya.

Dia mencontohkan, bila ada keributan soal pangan di media sosial, sebaiknya menteri yang langsung berkaitan langsung menjawab dan menjelaskan kondisi sebenarnya. Sehingga tak ada ruang untuk rumor.

"Kalau ada sumber primer langsung, orang tak mudah diombang-ambingkan desas-desus. Kalau isu ini tak di-manage dengan benar, yang ada hanya desas desus," kata dia.

Intinya, dia mengusulkan agar pemerintah dan negara harusnya memberi ruang wadah yang benar bagi masyarakat. "Sehingga diskusi bisa benar dan sumbernya benar, jauh dari rumor," imbuhnya.

Ma'ruf Amin merasa tertarik dengan ide-ide itu. Dia sempat meminta tolong supaya ide itu disempurnakan dan disampaikan secara lengkap lewat tulisan sehingga bisa dipelajari.

Dia juga mengakui bahwa kondisi di media sosial saat ini sangat memprihatinkan. Padahal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa tentang bagaimana bermuamalah dalam media sosial. Diakuinya juga, seruan moral demikian tak cukup. Selain pedoman demikian, harus ada edukasi lebih lanjut dari Pemerintah, tokoh masyarakat, dan ulama.

"Nah bila tak bisa diedukasi, ada law enforcement," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar